Makan
malam dengan Nasi Grombyang khas Kota Pemalang, Nasi Grombyang tidak jauh
berbeda dengan soto, yang membedakan rasa kuahnya sedikit manis dan
tetelan kulit dipadukan dengan sate daging sapi bumbu satenya hampir sama dengan bumbu
semur daging pada umumnya.
Yang tak kalah menarik suasana tempat makan
seperti kembali ke zaman dulu, karena Lampu gantung yang menjadi
suasana zaman dulu. Tempatnya berada di Jl. Marta Dinata, berdekatan dengan Alun-alun Pemalang. Harga satu porsi relatif cukup murah, dengan
Rp.25.000 dapat menikmati satu mangkuk Nasi Gombyong, lima tusuk Sate
Daging Sapi, dan satu gelas Es Teh Manis. Minggu (09/12/12)
Setelah menikmati wisata kuliner saya bersama Prahara Prabu Angling Darma, Gol A Gong, Hilman Sutedja, dan Muhzen Den mampir dan menikmati suasana Alun-alun Kota Pemalang. Seperti biasa Foto-foto tak ketinggalan untuk dokumentasi perjalanan. (BMB)
|
Alun-alun Brebes-Jateng |
|
Alun-alun Brebes-Jateng |
Pada
umumnya setiap alun-alun banyak pengamen tapi di alun-alun brebes
banyak pengemis, 2 jam kami di alun-alun brebes 8 pengemis menghampiri
kami, Pukul 20.00 WIB sebelum kami mencari tempat untuk bersantai dan makan kami
menyempatkan berpoto-poto terlebih dahulu bersama mas Gol A Gong, Prahara Prabu Angling Darma, Hilman, Muhzen Den di depan menara bawang. Sabtu, (08/12/12).
Setelah
itu kami memesan makanan sambil berbincang-bincang dengan mas Gol A
Gong diatas tikar, seusai makan di depan Pendopo Bupati Brebes ada
sekelompok anak muda (ABG) sedang melakukan aktrasi atau pertunjukan
Break Dance. kami pun menyempatkan diri untuk melihatnya.
Sekitar
15 Menit, Ada yang menyambangi mas Gol A Gong, salah seorang penggerak
Literasi Brebes bersama istrinya. Lalu kamipun mencari tempat kembali
untuk berbincang-bincang sambil menikmati Teh Gula Batu yang hangat
dengan cuaca agak sedikit dingin. Pukul. 22.30 WIB kami bergegas untuk beristirahat dan akan melanjutkan perjalan esok hari ke Kota Pemalang. (BMB)
Rangkasbitung (Minggu/02-12-12) - Diawali dari keinginan saling membantu diantara lembaga-lembaga pendidikan khususnya yang ada di Komplek Pendidikan dengan warga setempat. Akhirnya terjadilah rembukan antara warga Komdik dengan beberapa relawan/aktivis dari kampus, taman bacaan dengan berujung pada dilaksnakannya aksi sosial membersihkan sampah sepanjang aliran kali Cibarangbang, penanaman pohon dan sembako pohon. Ide ini digagas oleh Abah Enung (Ketua RW 13) Kel. MCT, DC Aryadi, Kibow dan beberapa relawan TBM. "kegiatan ini akan terus berlangsung satu minggu sekali di hari minggu, agar warga RW 13 khusunya bisa menumbuhkan kembali sifat gotong royong dan meningkatkan rasa kekeluargaan. Selain itu juga kami akan melakukan pameran Tekhnologi Tepat Guna, Sarasehan bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan di lingkungan Komdik" ujarnya.
Hal senada disampaikan DC Aryadi "disaat para pejabat di kabupaten Lebak sedang merayakan pesta yang mungkin menghabiskan anggaran puluhan bahkan ratusan juta rupiah dalam HUT Kabupaten Lebak ke 184, kami justru melakukan aksi seperti ini. Terlihat hina sih mungkin, tapi mudah-mudahan bisa lebih bermanfaat." Dalam aksi sosial tersebut melibatkan banyak pihak diantaranya Warga RW 13, TBM Kedai Proses, MENWA STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Siswa SMK Setia Budhi dan bebrapa organisasi yang lainnya. Pembersihan kali cibarangbang dimulai dari Kp. Barangbang dan berakhir di Babakan Anyar dengan bacakan sebagai agenda penutupnya.