BAHAHA JURNALISTIK
Bahasa Jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur) di media elektronik (radio dan TV) maupun komunikasi tertulis (media cetak dan online), dengan ciri khas singkat, padat dan mudah dipahami.
Bahasa jurnalistik memiliki dua ciri utama: Komunikatif dan Spesisifik. Komunikatif artinya lansung menjamah materi tau langsung ke pokok persoalan (straight to the point), tidak konotatif, tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan mudah dimengerti orang awam.
Bahasa jurnalistik hadir atau diperlukan oleh insan pers untuk kebutuhan komunikasi efektif dengan pembaca (juga pendengar dan penonton)
CIRI-CIRI BAHASA JURNALISTIK
Bahasa jurnalistik merupakana bahasa komunikasi massa sebagai tampak dalam harian-harian surat kabar dan majalah. Dengan funsi yang demikian itu bahasa jurnalistik itu harus jelas dan mudah dibaca dengan tingkat ukuran intelektual minimal. Menurut JS Badudu (1088) bahasa jurnalistik memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar dan jelas. Sifat-sifat itu harus dimilki oleh bahasa pers, bahasa jurnalistik, mengingat surat kabar dibaca oleh semua lapisan masyarakat yang tidak sama tingkat pengetahuannya.
Oleh karena itu beberapa ciri yang harus dimiliki bahasa jurnalistik diantaranya: Menurut Tubiyono (2011) yang mengutip dari H. Rosihan Anwar dan John Hohenberg ada ciri bahasa Indonesia jurnalistik taitu:
- Sesuai dengan ejaan yang berlaku (EYD)
- Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku
- Tidak menanggalkan prepik me- dan ber-, kecuali dalam judul berita
- Menggunakan kalimat pendek, lengkap dan logis
- Setiap alinea terdiri dari dua tau tiga kalimat dan koherensinya terpelihara
- Penggunaan bentuk aktif (kata dan kalimat) lebih diutamakan. Bentuk pasif seperlunya saja. kata sifat juga dibatasi penggunannya
- Ungkapan klise seperti: sementara itu, perlu diketahui, di mana, kepada siapa, dan sebagainya dihindari
- Kata berlebihan tidak digunakan
- Kutipan ditempatkan pada alinea baru
- Tidak memasukan pendapat sendiri dalam berita
- Sederhana
- Singkat
- Padat
- Lugas
- Jelas
- Menarik
- Demokratis
- Populis
- Logis
**Disampaikan dalam pelatihan Jurnalistik di Kampus STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Sabtu, 6 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar